Gigi sensitif adalah rasa nyeri yang timbul akibat terbukanya denti atau lapisan di bawah email gigi. Terbukanya dentin bisa disebabkan oleh beberapa macam, seperti radang dan salah dalam menyikat gigi.
Untuk mengatasinya, gigi harus disikat dengan lembut dan tanpa tekanan.
Untuk mengatasinya, gigi harus disikat dengan lembut dan tanpa tekanan.
"Kalau terlalu keras ditekan, email gigi bisa rapuh," katanya Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia (IPERI) Komisariat Jakarta, Drg. Hari Sunarto Sp. Perio(K), menyebutkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya gigi sensitif.
Jika salah dalam menyikat gigi, gusi bisa berubah bentuk. Pada gigi di rahang atas, gusi bisa naik sedangkan gigi di rahang bawah gusi bisa turun.
"Dentin yang sebelumnya dilapisi oleh gusi jadi terbuka," katanya.
Hari memberikan beberapa cara untuk mencegah agar dentin tidak terbuka. "Ada beberapa mencegah, seperti mengontrol plak," katanya saat jumpa wartawan di Jakarta, Selasa.
Kontrol plak bisa dilakukan dengan cara menggosok gigi dengan lembut serta menggunakan obat kumur.
"Menggosoknya dengan lembut dan benar bisa membantu desensitisasi gigi," katanya.
Selain itu, sikat gigi harus secara rutin diganti. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan bulu sikat mencederai gusi.
Terakhir adalah rutin memeriksakan gigi ke dokter. Menurutnya, untuk bisa memastikan bahwa nyeri yang dialami merupakan gejala gigi sensitif, sebelumnya harus dipastikan bahwa nyeri tidak disebabkan oleh gigi yang berlubang.
"Jadi bisa dipastikan bahwa nyeri yang datang memang datang karena gigi sensitif," katanya.
Untuk gigi yang sudah "terlanjur" rusak, Hari menyebutkan bahwa tidak ada cara lain selain menggunakan pasta gigi yang bisa melapisi dentin gigi sehingga tidak lagi terasa nyeri.
"Tapi kalau sudah parah, ya harus ditangani dokter," katanya. (ANTARA News)
(dny)
Editor: Aditia Maruli
Jika salah dalam menyikat gigi, gusi bisa berubah bentuk. Pada gigi di rahang atas, gusi bisa naik sedangkan gigi di rahang bawah gusi bisa turun.
"Dentin yang sebelumnya dilapisi oleh gusi jadi terbuka," katanya.
Hari memberikan beberapa cara untuk mencegah agar dentin tidak terbuka. "Ada beberapa mencegah, seperti mengontrol plak," katanya saat jumpa wartawan di Jakarta, Selasa.
Kontrol plak bisa dilakukan dengan cara menggosok gigi dengan lembut serta menggunakan obat kumur.
"Menggosoknya dengan lembut dan benar bisa membantu desensitisasi gigi," katanya.
Selain itu, sikat gigi harus secara rutin diganti. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan bulu sikat mencederai gusi.
Terakhir adalah rutin memeriksakan gigi ke dokter. Menurutnya, untuk bisa memastikan bahwa nyeri yang dialami merupakan gejala gigi sensitif, sebelumnya harus dipastikan bahwa nyeri tidak disebabkan oleh gigi yang berlubang.
"Jadi bisa dipastikan bahwa nyeri yang datang memang datang karena gigi sensitif," katanya.
Untuk gigi yang sudah "terlanjur" rusak, Hari menyebutkan bahwa tidak ada cara lain selain menggunakan pasta gigi yang bisa melapisi dentin gigi sehingga tidak lagi terasa nyeri.
"Tapi kalau sudah parah, ya harus ditangani dokter," katanya. (ANTARA News)
(dny)
Editor: Aditia Maruli
0 komentar:
Posting Komentar