Pages

Rabu, 27 Maret 2013

Cara Astronot Menggunakan Toilet di Luar Angkasa

Bagaimana Cara Astronot Menggunakan Toilet di Luar Angkasa?
Bagi astronot, belajar menggunakan toilet di pesawat ruang angkasa mungkin lebih sulit ketimbang ketika ia harus menyelesaikan sebuah persamaan fisika untuk menghitung lintasan roket yang sedang meluncur. Untuk itu, NASA memiliki ruang pelatihan yang dirancang khusus di Johnson Space Center di Houston dimana astronot dapat mengasah "teknik" menggunakan toilet mereka sebelum berangkat pada perjalanan mereka sesungguhnya ke orbit di luar angkasa.


Di tempat tersebut ada dua ruang pelatihan toilet pesawat ruang rangkasa yaitu ruang pelatihan posisional (untuk praktek) dan pelatihan fungsional (untuk membilas). Pelatihan posisional bukanlah praktek untuk memakai toilet seperti toilet pada umumnya, namun lebih merupakan replika yang sesungguhnya dari toilet di pesawat luar angkasa. Lebar bukaan pada dudukan toilet hanya sekitar 10 cm (standar toilet di bumi memiliki bukaan berukuran 30 sampai 45 cm).


Dan tidak hanya itu, terdapat sebuah kamera kecil di dalamnya, tepat di bawah tepi bukaan, dan gambar dari kamera tersebut akan ditampilkan dalam monitor yang terletak di depan kursi toilet. Dengan semua ini, astronot dapat memastikan bahwa tubuh mereka berada pada posisi yang tepat sehingga kotoran mereka akan jatuh melalui lubang kecil yang terdapat pada toilet tersebut.

Ketika astronot telah menguasai teknik ini dengan baik, mereka dapat berpindah ke pelatihan fungsional. Ruang pelatihan ini berupa toilet biasa yang dilengkapi dengan ventilasi aliran udara yang sama dengan yang digunakan pada pesawat ruang angkasa. Di sini, astronot akan berlatih bagaimana untuk menghilangkan baik urin maupun sisa kotoran pada mereka.

Di pesawat ruang angkasa, urin ditangani dengan cara berbeda dengan cara menangani kotoran padat. Terdapat sebuah selang panjang dengan penghisap yang menempel di samping kursi toilet, dan astronot akan buang air kecil melalui selang ini. Saluran ini tentu memiliki bentuk yang berbeda untuk pria dan wanita.

Wanita perlu menempatkan bagian atas dari saluran pembuangan urin ini secara langsung terhadap tubuh mereka, sehingga sisi saluran pembuangan urin perempuan harus perlu mendapat ventilasi agar udara dapat mengalir ketika penghisap dihidupkan. Dan wanita dapat memilih di antara tiga saluran dengan bagian atas yang berbentuk berbeda, ada dua saluran dengan bagian atas berbentuk oval dan satu dengan bagian atas berbentuk lingkaran.

Sedangkan saluran bagi laki-laki sangat sederhana. Dimana saluran hanya memiliki satu bentuk dengan bagian atas melingkar, dan tidak memiliki ventilasi. Dan yang terakhir, untuk bekas tisu toilet, selang hisap yang terpisah di sisi toilet dapat dipasang dengan "cup" yang lebih besar dan dilapisi dengan kantong plastik.

Tali pada tempat sandaran kaki dapat membantu untuk menahan astronot tetap berada di tempatnya, selain itu terdapat dua pembatas paha di sisi toilet yang dapat berayun dari atas kaki untuk membantu seseorang tetap di atas toilet. Tapi tidak semua orang menggunakannya. Sebelum menjalankan misi peluncuran ke ruang angkasa, astronot berkumpul di ruangan ini dan membandingkan teknik mereka untuk tetap berada dalam posisi ketika mereka berada dalam keadaan tanpa gravitasi.

Lalu kemana selanjutnya semua limbah tersebut? Jangan khawatir, mereka tidak akan datang meluncur ke atmosfer bumi dan mendarat di atas atap rumah anda. Kotoran padat akan dikeringkan untuk menghilangkan semua uap air yang ada, kemudian dikompres dan disimpan dalam wadah penyimpanan yang selanjutnya akan dibuang setelah pesawat ruang angkasa telah mendarat. Sementara urin akan dikirim ke ruang angkasa begitu saja.

Di Stasiun Luar Angkasa Internasional, urin didaur ulang melalui sebuah pengolahan air khusus dan kembali menjadi air minum. Sementara kotoran padat akan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Setiap kali seseorang pergi ke kamar mandi, kantong plastik akan disegel dan dipadatkan seperti pemadat sampah. Kantong tersebut kemudian dikumpulkan dan ditempatkan dalam wahana khusus yang diluncurkan ke ruang angkasa.

Urusan buang hajat akan menjadi lebih menantang lagi ketika astronot sedang menjalankan misi "space-walk" di luar pesawat ruang angkasa mereka. Para astronot biasanya akan menggunakan popok dewasa "super-absorben". Popok ini dapat menyimpan hingga satu liter cairan. Selain itu, astronot juga menggunakan popok dewasa selama take-off dan pendaratan karena tentu sangat tidak memungkinkan bagi mereka untuk menggunakan toilet pada saat tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar